Sabtu, 11 Februari 2012

Suporter Indonesia

Semenjak revolusi sepakbola nasional didengung-dengungkan oleh suporter-suporter sepakbola untuk menggulingkan Nurdin Halid sebagai Ketua PSSI pada waktu itu, hampir semua suporter sepakbola bersatu, mereka sepakat ingin mengganti mengganti NH karena mereka merasa bosan dengan prestasi sepakbola nasional selama ini, yang masih belum bicara di level Asia Tenggara, apalagi selalu kalah oleh musuh bebuyutan Timnas Malaysia. Setelah terjadi pergantian Ketum PSSI (yang mayoritas di usulkan oleh kelompok K78) dari NH kepada Djohar Arifin. Setelah PSSI yang baru mengeluarkan beberapa kebijakan, yang antara lain menggusur pengurus-pengurus lama dan PT LI yang sudah berada di zona nyaman dan menggantikannya dengan pengurus-pengurus baru dan PT LPIS untuk menyelenggarakan kompetisi dibawah naungan PSSI. Kelompok-kelompok yang tergusur inilah kemudian membentuk kelompok KPSI dg PT LI nya juga menggulirkan kompetisi sendiri : ISL. Nah semenjak ada dualisme kompetisi di Indonesia yaitu IPL dan ISL beberapa suporter terpecah belah menjadi :
1.Kelompok suporter yang membela PSSI, berarti juga suporter yang mendukung kebijakan-kebijakan PSSI dan produk bentukan PSSI yaitu IPL, Div Utama PSSI dan Divisi-divisi dibawahnya. Kelompok ini juga membela Timnas Indonesia dengan hasil apapun. kelompok ini juga menecam kelompok KPSI karena mereka menilai kelompok KPSI ini yang merongrong kekuasaan dan menghambat kinerja PSSI.
2. Kelompok suporter yang membela klubnya yg berada di kompetisi ISL, tapi mereka tidak memperdulikan masalah anatara PSSI dan KPSI, yang penting bagi mereka menonton klub kesayanganya bermain sudah bisa melampiaskan hasrat mereka. Suporter ini juga tidak memperdulikan Ketua umum Klubnya mau membawa klub tersebut kemana, ISL ayo keluar dari ISL juga ayo. kelompok suporter ini masih cinta dengan prestasi Timnas.
3. Kelompok suporter yang membela klubnya yang berada di kompetisi ISL, tapi benci dengan PSSI karena mereka merasa di dholimi oleh PSSI+AFC+FIFA yang menganggap kompetisi yang diikuti oleh klubnya adalah ilegal. Mereka benci PSSI tapi mereka juga tidak memperdulikan KPSI, karena mereka hanya ingin kompetisi yang diikuti oleh klubnya dilegalkan oleh PSSI+AFC+FIFA. mereka juga menyadari bahwa KPSI adalah bukan suatu organisasi resmi yang ada di Olahraga Indonesia. Kelompok suporter ini masih bangga dengan timnasnya apabila berprestasi, tetapi akan mengolok-olok PSSI apabila Timnasnya jeblok.
4. kelompok suporter yang membela klubnya yang berada di kompetisi ISL, mereka membenci PSSI dan mendukung KPSI. Nah kelompok ini juga bisa di bagi  2 (dua) yaitu 1) mereka benci PSSI karena melegalkan kompetisi yang diikuti oleh klubnya, kemudian mereka mencari organisasi yang menjadi tandingannya PSSI yaitu KPSI. “ya udah deh gue jadi ikutan dukung KPSI”. 2)mereka mendukung KPSI, nah ini yang belum saya tau alasan mereka murni mendukung KPSI, apakah karena saudara/keluarga/kerabat/kenalannya berada di kelompok KPSI. karena KPSI bermusuhan dengan PSSI, jadinya suporter kelompok ini jadi ikutan membenci PSSI. Kelompok suporter nomer 4 ini menjadi tidak bangga dengan prestasi Timnas Indonesia, seperti kemarin Timnas U17 memenangi kejuaraan di Hongkong, mereka skeptis “ah lawan-lawan yang dihadapi tim-tim kecil ini”.
5. Kelompok suporter yang tidak membela PSSI/KPSI, IPL/ISL. mereka hanya cinta dengan Timnas Idonesia. mereka inginnya Timnas berprestasi, tidak mau memperdulikan konflik yang terjadi didalamnya, istilahnya” mau matangnya saja” tanpa memperdulikan proses.
6. Kelompok suporter yang EGP gilaa atau “Epen Kah ” dengan bola. Ooo ini saya tidak masukkan kategori, karena tidak sesuai dengan judul di atas.
Penulis sendiri sebelumnya berada di kelompok suporter no 5. Tapi pas bulan des 2011 ada teman saya yang men-share-kan tulisan kompasiana di dinding FB saya. Saya membaca kemudian menjadi tertarik dengan permasalahan sepakbola nasional. Saya membaca berbagai informasi termasuk media-media yang kontra/netral/pro PSSI dan sesuai kesimpulan yang ada di pikiran saya, saya menjadi kelompok suporter no 1. Intinya biarlah PSSI yang sekarang bekerja dulu, setelah 1-2 tahun dievaluasi oleh masyarakat, kalau hasilnya sama saja atau lebih buruk dibanding kepengurusan terdahulu baru pengurus-pengurus yang sekarang di KLB kan. Jangan sedikit-sedikt KLB, kapan bekerjanya PSSI.
Walaupun penulis mendukung PSSI dan kompetisinya, tetapi saya belum bisa menemukan sebuah klub di Indonesia untuk digemari, Seperti saya sangat menggemari Manchester United dan Tottenham Hotspur. Mungkin butuh momen untuk mencintai klub dalam negeri, karena ada suatu momen juga kenapa penulis menggemari MU dan Spurs. bisa jadi nanti penulis menggemari klub yang berada di IPL, atau mungkin bisa menggemari klub yang sekarang berada di ISL tapi syaratnya klub itu harus kembali ikut kompetisi yang sah/legal menurut PSSI, agar bisa bicara di kejuaraan AFC.
Intinya jadilah suporter yang cerdas, dewasa dan tidak anarkis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome To My Blog

Selamat menikmati sajian berita bola indonesia.......