Minggu, 12 Februari 2012

Polling

Demi Timnas, Menpora Desak Rekonsiliasi

Jakarta - Wacana rekonsiliasi di sepakbola nasional kembali didengungkan. Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, meminta PSSI bisa merangkul IPL dan ISL di bawah mereka.

Demikian diungkapkan Andi Mallarangeng usai melalukan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, di Gedung Menpora, Jakarta, Jumat (10/2/2012) sore WIB.

"Saya baru pertama ketemu PSSI dan PSSI tadi menjelaskan program-programnya pada saya. Menyangkut dualisme, kita akan menuju rekonsiliasi. Posisi pemerintah waktu rapat kerja di DPR adalah dalam hal melihat isu-isu terakhir permasalahan di dunia sepakbola," sahut Andi kepada wartawan.

Rekonsiliasi disebut Andi punya arti penting demi memperkuat timnas. Keberadaan Indonesia Super League, yang dianggap ilegal oleh PSSI, memang membuat pemain-pemain yang klubnya berlaga di kompetisi tersebut tidak bisa memperkuat timnas.

"Saya ingin rekonsiliasi dan suasana kondusif, non diskriminasi. Saya ingin putra-putra terbaik bangsa bisa memperkuat timnas, apapun sukunya," lanjut Andi.

Sebagai solusi atas masalah yang ada sekarang, Andi meminta PSSI mengakui ISL sebagai kompetisi yang legal di bawah mereka. Dan nantinya penentuan juara adalah dengan mempertemukan kampiun ISL dan IPL.

"Kalau dua-duanya bisa di bawah PSSI, ini merupakan solusi. Saya mendapat respon baik dari PSSI. PSSI setuju kalau ISL dan IPL bergabung di bawah PSSI. Jadi masing-masing juara ajan diadu untuk mencari juaranya," papar pria berkumis itu.

Terkait wacana sebagian pihak untuk menggelar kongres luar biasa, Andi memastikan kalau pemerintah tidak mendukung usulan tersebut.

"Pemerintah tidak mendukung KLB. Tapi tidak bisa melarang kalau sesuai statuta PSSI. Kalau saya selalu terbuka. Ini ide yang saya tawarkan. Kita bikin dua turnamen antara ISL dan IPL," tuntas dia.

Terkait masukan dari menpora tersebut, Djohar Arifin Husin menyebut PSSI siap menurutinya. "Apa yang diinginkan msyarakat dan pemerintah akan kita ikuti. Ada saran dari menteri akan kita kembangkan. Kita harus mempersapkan timnas dari sekarang," singkat Djohar.

GBK Sepi Penonton, PSSI Tak Risau



FOTO:detiksport/Rengga Sancaya
Jakarta - Pertandingan ujicoba timnas Indonesia U-21 tenyata minim penonton. Hanya sekitar seratus suporter yang datang menyaksikan. Namun, PSSI tidak merisaukan hal itu.

''Yah, memang ini serba dadakan. Karena rencana awal kita itu main di Padang. Di Padang kita persiapannya lebih dahsyat, tapi tim Korea maunya main di Jakarta,'' ujar Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (10/2/2012).

PSSI juga sempat merencanakan bermain di Stadion Lebak Bulus. Namun, niat itu urung dilaksanakan terkait kualitas lapangan Lebak Bulus yang dinilai kurang memadai.

Tiket pun sudah disiapkan, di antaranya untuk VIP Rp 50 ribu, Kelas 1 Rp 25 ribu, dan Kelas 2 Rp 15 ribu. Dengan harga tiket yang relatif murah, PSSI memang berniat untuk memancing minat penonton.

''Promosi kita juga kurang, serba cepat semuanya, tapi kita tidak masalah karena sudah tau konsekuensinya dengan acara dadakan seperti ini, yang penting anak-anak bisa main, belajar bermain dengan lawan luar."

''Kita tidak memikirkan untuk rugi, bukan bisnis yang penting anak-anak main.''

Laga Arema IPL vs Bontang Fc Batal

Browser anda tidak mendukung iFrame
Malang - Pertandingan kandang Arema Indonesia melawan Bontang FC dalam laga lanjutan Indonesia Primer Liga (IPL) di Stadion Gajayana, Sabtu (11/2/2012), sore, batal digelar. Pihak kepolisian tak mengeluarkan ijin untuk laga itu.

Pihak kepolisian memilih untuk tidak mengeluarkan izin laga karena muncul kekhawatiran akan terjadi konflik. Itu terjadi setelah dua kubu Arema Indonesia IPL muncul di Stadion Stadion Gajayana, Sabtu (11/2/2012), sore WIB.

Skuad Arema yang diarsiteki Dejan Antonic hadir terlebih dahulu dan terlihat bersiap menjamu Bontang FC. Namun tak lama berselang skuad Arema lain di bawah pelatih Milomir Seslija datang ke stadion.

Ketegangan kemudian pecah ketika Arema di bawah pelatih Milomir tak diperbolehkan masuk ke dalam stadion. Kubu Arema bersama pelatih Milomir akhirnya memilih pergi menggunakan bus.

"Selama ada masalah berpotensi pada konflik komunal, kami tak bisa memberikan ijin kegiatan itu," ujar Kapolres Malang Kota AKBP Teddi Minahas Putra kepada detiksurabaya.com, Sabtu sore.

Menurut Teddi, sikap tegas aparat ini untuk meminimalisir situasi yang tidak diinginkan, setelah muncul dualisme di tubuh Arema.

"Jika masalah mereka selesai, baru kita berikan ijin pertandingan," tegasnya. Ia juga mengajukan permintaan maaf kepada segenap warga Malang, khususnya Aremania atas pembatalan pertandingan itu.

Jubir Arema Indonesia Noor Ramadhan menyesalkan kejadian ini, karena laga yang sudah disiapkan jadi batal digelar. "Ya kami sesalkan mengapa ada kelompok lain ingin mengacaukan laga sore ini," ujarnya terpisah.

Dengan kejadian ini, lanjut Noor, pihaknya akan mengadukan kepada Liga Primer Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai penyelenggara. "Apapun keputusannya kami pasrah, yang terpenting kejadian ini akan kita laporkan," aku dia.

Usai ketegangan mereda, di luar stadion kedua tim baik Arema serta Bontang FC meninggalkan lokasi dengan pengawalan ketat aparat keamanan.

Arema Indonesia yang berlaga di IPL sudah sejak beberapa waktu mengalami perpecahan. Muncul dua kubu yakni Luki Acub Zainal dan Peni Suparto.

Welcome To My Blog

Selamat menikmati sajian berita bola indonesia.......