Sabtu, 11 Februari 2012

Djohar: Kongres Tahunan Bukan KLB


Djohar: Kongres Tahunan Bukan KLB PSSI belum memutuskan agenda Kongres Tahunan PSSI pada 18 Maret mendatang. Selain menyatakan pembahasan masih akan digodok pada rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI selanjutnya, Kongres tahunan nanti bersifat Kongres biasa.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) PSSI Djohar Arifin Husin setelah menjalani rapat Exco di Jakarta, Kamis (9/2).Dalam rapat Exco itu,PSSI membahas masalah kompetisi,penetapan anggaran,persiapan Kongres tahunan,dan hasil rapat kerja (raker) di Cisarua,Bogor, beberapa waktu lalu.

“Persiapan Kongres tahunan menjadi agenda yang dibicarakan dalam rapat Exco. Tapi, Kongres tahunan itu hanya Kongres biasa,seperti raker sebelumnya.Sampai saat ini, agendanya belum final.Kami masih akan membicarakannya terlebih dahulu dalam rapat Exco selanjutnya,”ungkap Djohar.

Djohar boleh memaparkan bahwa Kongres tahunan nanti merupakan Kongres biasa,tapi tidak bagi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Isu sempat beredar bahwa KPSI akan menjadikan Kongres tahunan itu sebagai Kongres Luar Biasa (KLB). Djohar pun lekas menampiknya. Dia menegaskan tak ada rencana menggelar agenda KLB. Pihaknya hanya akan menggelar Kongres tahunan sesuai amanat dari AFC dan FIFA.

“Hanya Kongres tahunan biasa. Dalam Kongres itu, kami akan samakan persepsi dari semua anggota. Tidak perlu ada KLB karena itu tidak ada dalam agenda. Untuk Kongres pun harus ada aturan mainnya. Semua harus sesuai statuta PSSI dan FIFA. Kami tidak mau melanggar itu karena dalam Kongres nanti ada perwakilan AFC dan FIFA yang memantau$2C” papar Djohar.

Yang jelas, mantan pemain PSMS Medan ini sangat mendukung pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng soal rekonsiliasi. Menurut Djohar, pihaknya menyambut gembira dukungan dari Menpora karena PSSI sangat menginginkan rekonsiliasi sejak lama.

“Kami dari awal sudah membuka pintu mencari solusi bersatu kembali. Semua harus kembali karena hanya PSSI yang diakui FIFA. Tidak perlu membuat wadah di luar itu karena tidak akan diakui.Kami akan terus buka usaha rekonsiliasi karena kami ingin semua anggota kembali bahu membahu membangun sepak bola Indonesia kembali,” tutur Djohar.

“Kami sangat menyambut baik apa yang disampaikan Menpora. Jika harus ada satu federasi yang mengontrol,pengelolaan kompetisi harus ada di bawah pengawasan PSSI. Jika ada yang lain, FIFA tidak akan menyetujui hal itu,” tuturnya. Soal permintaan Menpora agar PSSI mengakui PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara Indonesian Super League (ISL),Djohar masih akan ditelaah lagi.

Djohar menyatakan, pembagian saham 99% untuk klub dan 1% untuk PSSI dirasa belum cocok. Sebab, PSSI-lah yang seharusnya mendapat pembagian terbanyak. Apalagi, PSSI induk dari sepak bola Indonesia itu sendiri. “Pemegang saham terbesar itu kan PSSI, pembagian saham 99% masih akan dibicarakan. Karena itu juga masih wacana, tapi teknis-teknisnya masih banyak hal yang bisa kami lakukan,” tandas Djohar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome To My Blog

Selamat menikmati sajian berita bola indonesia.......